"Jembatan Biru", sebuah nama yang tidak asing di telinga masyarakat - khususnya remaja - sekitar tuntang, salatiga, ambarawa, dan sekitarnya.
Jembatan
ini terletak di Tuntang, Kab. Semarang, Jawa tengah. dekat dengan rawa pening
dan Sungai Tuntang. Kalau yang biasa mondar mandir salatiga-semarang, pasti
tidak asing dengan yang namanya Jembatan Tuntang. Nah.. Sungai Tuntang ini
berada tepat di bawah Jembatan tuntang yang bermuara di Rawa Pening.
Pertama,
kenapa dinamakan Jembatan Biru? jawabannya karena warnanya "biru" -
iya memang warna jembatan ini berwarna biru, kenapa harus biru? mungkin tukang
cat nya enggak suka warna pink, mungkin cat nya yang ada cuma warna biru.
hehe.. kalau filosofi yang sesungguhnya mimin kurang tahu. Eh tapi warna jembatan
ini tidak biru semua, cuma tepi nya yang biru. Kalau bawahnya perpaduan antara
keramik motif dan plester. jembatannya ada tiga buah yang tidak saling
berhubung. loh? kok bisa? Namun baru-baru ini dibangun dua jembatan melengkung
yang berwarna biru semua untuk menghubungkan jembatan yang tidak saling
terhubung. Benar-benar berwarna biru semua.
Rute
menuju tempat ini tidaklah sulit. Untuk teman-teman dari Salatiga, silahkan menuju
jembatan tuntang, kemudian maju sedikit kurang lebih 50 m akan bertemu
pertigaan, Nah dari sini belok ke kiri. Menuju desa Sumurup.
Selama perjalanan ini, kalian akan di suguhi pemandangan Sungai Tuntang di
sebelah kiri yang kadang banyak pemancing yang sedang menunggu umpannya dimakan
ikan, Rel kereta api yang jarang dilintasi kereta api, dan terlihat pula enceng
gondok Rawa Pening. Setelah mengikuti jalan kurang lebih 5 menit menggunakan
kendaraan bermotor, teman-teman akan banyak menemui petunjuk jalan menuju
tempat parkir Jembatan Biru yang letaknya di kiri jalan.
Sesampainya tempat parkir, pengunjung
hanya dikenakan biaya parkir dua ribu rupiah untuk sepeda motor dan untuk mobil
belum tahu. Hehe. Tidak perlu berjalan jauh kita sudah sampai di Jembatan Biru.
Hanya saja kita harus menyeberangi rel. Sesampainya di jembatan, pengunjung
bisa langsung jalan-jalan dan berfoto sepuasnya di atas jembatan biru. Namun,
pengunjung tidak diperkenankan turun di area perahu untuk berfoto.
Di ujung jembatan, kalian hanya akan
menemui warung kecil yang menjual berbagai macam makanan ringan dan berat.
Hanya itu saja yang kita jumpai di ujung jembatan. Bukan berarti mengecewakan
lhoo ya, pemandangan yang kalian dapatkan luar biasa jika cuaca bagus, saat
tidak mendung. Oh iya, disini kita juga dapat berkeliling rawa pening
menggunakan perahu motor dengan hanya membayar lima ribu rupiah per orang.
Murah kan? Kita juga bisa foto dengan latar belakang rel kereta api. Kalau
beruntung, kita juga bisa menyaksikan kereta uap tua yang sedang melaju lhoo.
Indah bukan? Yuk jalan-jalan dan cari
spot menarik untuk berfoto ria.
ini jembatan birunya
bermain air di atas perahu
jembatan biru yang tidak seluruhnya biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar