|
Dosen Pembimbing :
Sugita M.pd
|
|
Disusun oleh :
|
1. Rizky Amalia
2. Tiara Indahsari
3. Tiara Putri Widiaswara
4. Widya Khanna Rahmawati
|
|
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN DIII KEBIDANAN
2014/2015
Bab I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang.
Manusia
adalah makhluk sosial, yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya manusia lain dan ospek – ospek lainnya untuk berinteraksi dan membentuk
sistem.
Sekumpulan
manusia yang menempati suatu daerah tertentu pasti tidak terlepas dari tradisi
atau kebudayaan tempat tinggal masing – masing. Kebudayaan sendiri itu
merupakan penciptaan, penerbitan, dan pengolahan nilai – nilai insani.
Tercangkup didalamnya usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungan, baik fisik
maupun sosial. Nilai – nilai ditetapkan atau dikembangkan sehingga sempurna.
Tidak memisahkan dalam membudayakan alam, memanusiakan hidup, dan
menyempurnakan hubungan insani.
Bangsa
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan yang tercermin dalam
berbagai aspek kehidupan. Dengan terus berlasungnya proses pembangunan serta
globalisasi menimbulkan terjadinya banyak pergeseran serta perubahan sosial
budaya masyarakat Indonesia. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk
mengetahui konsep kebudayaan dan perkembangan social budaya masyarakat
Indonesia.
B.
Rumusan
masalah.
1. Bagaimana konsep
kebudayaan sosial budaya Indonesia?
2.
Bagaimana perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia?
C.
Tujuan.
1.
Mengetahui
konsep kebudayaan sosial budaya Indonesia.
2.
Mengetahui
perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia.
BAB
II
Pembahasan
1.
Konsep Kebudayaan
dan Perkembangan Sosial
Masyarakat Indonesia.
A. Konsep
kebudayaan
Konsep
adalah suatu kata atau lambang yang luar biasa pentingnya mengambarkan kesamaan
– kesamaan dalam berbagai gejala yang berbeda. Konsep terbagi dalam 3 dimensi
yaitu :
a. Pemgembangan
secara internal pola mental yang memberikan perasaan kepada kita akan kemampuan
untuk menggunakan konsep tersebut.
b. Verbalisasi,
deskripsi, atau devinisi pola.
c. Pemberian
nama untuk konsep.
Kebudayaan ataupun yang
disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan
suatu bangsa yang kompleks, meliputi pnegetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hukum, adat istiadat ( kebiasaan ), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dalam
anggota masyarakat.
Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai
budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan
alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat
memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku
yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan
dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang
akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
B. Unsur
kebudayaan
Koentjaraningrat
(1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi
pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
a.
Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
b.
Sistem
teknologi dan peralatan
Sistem yang
timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup
yang lain.
c.
Sistem
organisasi masyarakat
Sistem yang
muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang
paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing
antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
d.
Bahasa
Sesuatu yang
berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
e.
Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang
timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup
yang lain.
f.
Sistem
pengetahuan
Sistem yang
terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
g.
Sistem
religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa
ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
C. Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam
Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ :
a)
Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud
ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun
difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur,
mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia
dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut
adat istiadat.
b)
Wujud
perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem
sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu
sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam
sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan
berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat
konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
c)
Wujud
Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan
fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan
bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju,
kain komputer dll.
D.
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan
kebudayaan
1.
Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi (
kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda. Adanya faktor
adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
2.
Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi sukar berubah seperti :adat
istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material). Adanya
individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi
tua yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan:
i.
Faktor Internal:
·
Perubahan Demografis
·
Konflik Sosial
·
Bencana Alam
·
Perubahan Lingkungan Alam
ii.
Faktor Eksternal
·
Perdagangan
·
Penyebaran Agama
·
Peperangan
E.
Kebudayaan daerah dan kebudayaan
Nasional
Kebudayaan
daerah diartikan sebagai kebudayaan yang khas yang terdapat pada wilayah
tersebut. Kebudayaan daerah di Indonesia di Indonesia sangatlah beragam.
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan daerah sama dengan konsep suku
bangsa. Suatu kebudayaan tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat.
Keragaman budaya daerah bergantung pada faktor geografis. Semakin besar
wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan satu dengan yang lain. Jika
kita melihat dari ujung pulau Sumatera sampai ke pulau Irian tercatat sekitar
300 suku bangsa dengan bahasa, adat-istiadat, dan agama yang berbeda.
Konsep
Suku Bangsa / Kebudayaan Daerah. Tiap kebudayaan yang hidup dalam
suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota,
sebagai kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan
suatu corak khas yang terutama terlihat orang luar yang bukan warga masyarakat
bersangkutan. Sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat
corak khasnya, terutama unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaannya
sendiri. Pola khas tersebut berupa wujud sistem sosial dan sistem kebendaan.
Pola khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan
suatu unsur yang kecil berupa berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk
yang khusus yang tidak terdapat pada kebudayaan lain.
Indonesia
memiliki banyak suku bangsa dengan perbedaan-perbedaan kebudayaan, yang
tercermin pada pola dan gaya hidup masing-masing. Menurut Clifford Geertz, di Indonesia
terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang lebih 250 bahasa daerah. Akan
tetapi apabila ditelusuri, maka sesungguhnya berasal dari rumpun bahasa Melayu
Austronesia. Kriteria yang menentukan batas-batas dari masyarakat suku bangsa
yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang kebudayaan daerah atau
suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut:
a.
Kesatuan masyarakat yang dibatasi
oleh satu desa atau lebih.
b.
Kesatuan masyarakat yang batasnya
ditentukan oleh identitas penduduk sendiri.
c.
Kesatuan masyarakat yang ditentukan
oleh wilayah geografis (wilayah secara fisik)
d.
Kesatuan masyarakat yang ditentukan
oleh kesatuan ekologis.
e.
Kesatuan masyarakat dengan penduduk
yang mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
f.
Kesatuan penduduk yang interaksi di
antara mereka sangat dalam.
g.
Kesatuan masyarakat dengan sistem
sosial yang seragam.
Perbedaan-perbedaan ini menimbulkan berbagai
kebudayaan daerah yang berlainan, terutama yang berkaitan dengan pola kegiatan
ekonomi mereka dan perwujudan kebudayaan yang dihasilkan untuk mendukung
kegiatan ekonomi tersebut (cultural
activities), misalnya nelayan, pertanian, perdagangan, dan
lain-lain. Pulau yang terdiri dari daerah pegunungan dan daerah dataran rendah
yang dipisahkan oleh laut dan selat, akan menyebabkan terisolasinya masyarakat
yang ada pada wilayah tersebut. Akhirnya mereka akan mengembangkan corak
kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis setempat.
Dari pola
kegiatan ekonomi kebudayaan daerah dikelompokan beberapa macam.
a.
Kebudayaan Pemburu dan Peramu
Kelompok kebudayaan pemburu dan peramu ini pada masa
sekarang hampir tidak ada. Kelompok ini sekarang tinggal di daerah-daerah
terpencil saja.
b.
Kebudayaan Peternak
Kelompok kebudayaan peternak/kebudayaan
berpindah-pindah banyak dijumpai di daerah padang rumput.
c.
Kebudayaan Peladang
Kelompok kebudayaan peladang ini hidup di daerah hutan
rimba. Mereka menebang pohon-pohon, membakar ranting, daun-daun dan dahan yang
ditebang. Setelah bersih lalu ditanami berbagai macam tanaman pangan. Setelah
dua atua tiga kali ditanami, kemudian ditinggalkan untuk membuka ladang baru di
daerah lain.
d.
Kebudayaan Nelayan
Kelompok kebudayaan nelayan ini hidup di sepanjang
pantai. Desa-desa nelayan umumnya terdapat di daerah muara sungai atau teluk.
Kebudayaan nelayan ditandai kemampuan teknologi pembuatan kapal, pengetahuan
cara-cara berlayar di laut, pembagian kerja nelayan laut.
e.
Kebudayaan Petani Pedesaan
Kelompok kebudayaan petani pedesaan ini menduduki
bagian terbesar di dunia. Masyarakat petani ini merupakan kesatuan ekonomi,
sosial budaya dan administratif yang besar. Sikap hidup gotong royong mewarnai
kebudayaan petani pedesaan.
Erat hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat
dinyatakan dalam kalimat, “masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan
kebudayaan. Sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan
pendukungnya”. Dalam pengertian kebudayaan daerah sangatlah sulit, karena
mencakup lingkup waktu dan lingkup daerah geografisnya. Dalam lingkup waktu dan
daerah diartikan sebagai kebudayaan yang belum dapat pengaruh asing dari
manapun, baik Hindu-Budha, Islam dan Barat. Kebudayaan asli Indonesia menurut Van
Leur ada 10 macam kebudayaan asli:
a.
Kemampuan Berlayar
Menurut teori pada umumnya, bangsa Indonesia berasal
dari Vietnam sebagai daerah kedua, sebelumnya dari tiongkok selatan
penyebarannya tentulah mepergunakan tata pelayaran. Daerah yang dijelajahinya
sampai pada Madagaskar. Sangat mungkin untuk jarak dekat dilakukan dengan
menggunakan rakit sederhana, sedangkan jarak jauh menggunakan perahu yang
bercadik. Cadik (outriggers) dibuat dari kayu (bamboo) dipasang kiri kanan
perahu, fungsinya mengurangi olengan di laut, inilah salah satu ciri budaya
orang-orang yang berbahasa Austronesia.
b.
Kepandaian Bersawah
Budaya bersawah telah dikenal sejak zaman neolitikom.
Kemudian di perbaharui dengan kebudayaan perungu, sehingga pengolahan sawah
lebih intesif.
c.
Astronomi
Pengetahuan perbintangan (astronomi) secara sederhana
telah dikenal dalam hubungannya untuk pelayaran demi mengenal arah,atau pun
untuk pertanian. Untuk pelayaran dipergunakan Gubug Penceng (Zuider
Kruis) guna tahu arah selatan, sedangkan untuk pertanian di kenal Bintang
Waluku (Grote Beer) yang bila sudah tampak waktu tertentu berarti
dimulaiinya melakukan cocok tanam di sawah.
d.
Mengatur Masyarakat
Adanya
pimpinan terpilih dari masyarakat (primus inter pares). Orang mempunyai
kemampuan paling baik diantara masyarakat yang ada.
e.
Sistem Macapat
Macapat berarti cara yang didasarkan pada jumlah empat
dalam pengaturan masyarakat. Pemimpin berada ditengah antara Barat, Timur,
Selatan, dan Utara. Pada masa sekarang dikonsepkan sebagai alun-alun yang
terdapat semua daearah.
f.
Wayang
Wayang pada mulanya merupakan sarana untuk upacara
kepercayaan. Nenek moyang yang telah meninggal dibuatkan arca perwujudan.
Boneka perwujudan dimainkan dengan iringan cerita dan nasehat.
g.
Gamelan
Gamelan merupakan perlengkapan peralatan dalam upacara
adat.
h.
Batik
Seni batik dibuat pada kain putih dengan mempergunakan
canting sebagai alat tulisnya, sehingga diperoleh batik tulis. Kebudayaan batik
terdapat pada semua daerah dengan motif berbeda.
i.
Seni Logam
Kerajinan logam sejalan dengan budaya batik dan budaya
gamelan sebagai sarana dua macam sarana tersebut.
j.
Perdagangan
Perdagangan pada daerah-daerah kebudayaan dengan pola
sama yaitu sistem barter.
Pada garis besarnya sistem kekerabatan dalam
masyarakat suku-suku bangsa Indonesia memakai sistem kekerabatan bilateral,
yaitu sistem kekerabatan yang mendasarkan garis keturunan dari ayah dan garis
ibu secara berimbang. Anak-anak yang lahir dapat masuk ke dalam kerabat ayahnya
dan kerabat ibunya secara bersama-sama. Sistem inilah yang banyak berlaku pada
kebudayaan daerah di Indonesia. Sebagian kecil kebudayaan daerah dalam sistem
kekerabatan unilateral matrilineal, yaitu sistem kekerabatan yang hanya
berdasarkan garis ibu saja (contoh masyarakat Minangkabau). Kebudayaan daerah
lainnya memakai sistem kekerabatan unilareal patrineal, yaitu sistem
kekerabatan yang berdasarkan garis ayah saja.
Dari uraian diatas kebudayaan daerah secara pengertian
tidak akan terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada. Tetapi dari berbagai
corak kebudayaan tersebut, terdapat persamaan yang mendasar. Yaitu mengenai
tentang upacara keagamaan semua suku bangsa, mementingkan upacara-upacara adat
yang bersifat religi. Suku bangsa tersebut lebuh suka unsur mistik daripada
berusaha dalam mencapai tujuan materiil mereka. Hal yang berhubungan dengan
unsur mistik dianut oleh semua kebudayaan daerah yang ada di Indonesia.
Masih percaya pada takhayul. Dulu dan sekarang
masyarakat daerah di Indonesia percaya kepada batu, gunung, pantai, sungai,
pohon, patung, keris, pedang, dan lainnya, mempunyai kekuatan gaib. Semua itu
dianggap keramat dan manusia harus mengatur hubungan dengan baik dengan memberi
sesaji, membaca do’a dan memperlakukannya dengan istimewa. Manusia Indonesia
sering kali menghitung hari baik, bulan baik, hari naas, dan bulan naas, mereka
juga percaya akan adanya segala macam hantu, jurig, genderowo, makhluk
halus, kuntilanak, dan lain-lain. Likantropi, kepercayaan bahwa
manusia dapat mejelma menjadi binatang tertentu menyebar di nusantara.
2.
Perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia
Posisi
Indonesia terletak di persimpangan dua Samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua
Benua (Asia dan Australia), yang sejak dahulu merupakan daerah perlintasan dan
pertemuan berbagai macam agama dan ideologi serta kebudayaan. Dalam kondisi
yang demikian, maka terdapat 5 lapisan perkembangan sosial budaya Indonesia:
a.
Lapisan sosial budaya lama dan
asli, yang memperlihatkan persamaan yang mendasar (bahasa, budaya,dan adat) di
samping perbedaab-perbedaan dari daerah kedaerah. Persatuan dan kesatuan yang
bersumber kepada lapisan ini tidak di tiadakan oleh datangnya agama dan
nilai-nilai baru.
b.
Lapisan keagamaan dan kebudayaan
yang berasal dari India . wilayah Indonesia merupakan pusat pengenmangan
peradaban Hindia di pulau Jawa, namun kesadaran akan kebersamaan tetap
dijunjung tinggi (Bineka Tunggal Ika).
c.
Lapisan yang datang dengan agama
islam tersebar luas di Wilayah Indonesia yang sekaligus juga memberikan corak
tata kemasyarakatan, sebagaimana halnya agama Budha dan Hindu yang telah
memberi warna pada tatanan masyarakat dan struktur ketata Negaraan.
d.
Lapisan yang datang dari Barat
bersama dengan agama Kristen melengkapi kehidupan umat beragama di Indonesia di
tengah tengah pengaruh dominasi asing yang silih berganti dari kerajaan
kerajaan Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris.
e.
Lapisan kebudayaan Indonesia yang
dimualai kesadaran bangsa. Munculnya rasa nasionalisme yang tinggi terhadap
kekuasaan asing telah memberikan inspirasi dan tekad untuk mendorong lahirnya
gerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908, kemudian disusul dengan pemantapan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Sejak periode perkembangan Nasional, semakin
dirasakannya perkembangan perceturan ideologi yang pada garis besarnya terbagi
atas 3 kategori yaitu:
a.
Ideologi yang menitikberatkan pada
nilai-nilai agama
b.
Ideologi yang menitikberatkan pada
sosialisme
c.
Ideologi yang menitikberatkan pada
nasionalisme.
Dalam negara Republik Indonesia yang diproklamasikan
pada tanggal 17 Agustus 1945 itu, nilai-nilai luhur yang merupakan kepribadian
yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa inilah yang kemudian
menjadi ideologi dan dasar negara yang di kenal sebagai pancasila, yang
akhirnya di tuangkan dalam pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, pertumbuhan dan
perkembangan sosial budaya di Indonesia pada hakikatnya bersumber pada
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam falsafah dan dasar negara pancasila.
Setelah kemerdekaan, salah satu hal penting yang
menyangkut konsepsi nusantara dan yang berkembang menjadi wawasan nusantara
ialah Deklarasi 13 Desember 1957 tentang wilayah perairan Indonesia (Mochtar
Kusumaatmadja, 1993). “Bahawa segala perairan di sekitar, diantara dan yang
menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara
Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah
bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan
dengan demikian merupakan bagian dari pada perairan pedalaman atau perairan
nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak daripada negara Republik
Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal asing
terjamin selama dan sekedar tidak bertentangan dengan kedaulatan dan
keselamatan negara Indonesia. Penentuan batas laut teritorial yang lebarnya 12
mil yang di ukur dari garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang terluar
daripada pulau-pulau negara Republik Indonesia akan di tentukan dengan UDD”.
Ada
beberapa pertimbangan yang mendorong pemerintah mengeluarkan pernyataan wilayah
perairan Indonesia adalah sebagai berikut:
a.
Bentuk geografi RI sebagai suatu
negara kepulauan memiliki sifat dan corak tersendiri yang memerlukan pengaturan
sendiri pula
b.
Bagi kesatuan wilayah RI, semua
kepulauan dan laut harus dianggap sebagai suatu kesatuan yang bulat
c.
Penetapan batas laut teritorial
(1939) tidak sesuai lagi dengan kepentingan keslamatan dan keamanan Negara RI
d.
Setiap negara yang berdaulat berhak
dan berkewajiban untuk mengambil tindakan yang di pandangnya perlu untuk
melindungi keutuhan dan keselamatan negaranya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kebudayaan ataupun yang
disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan
suatu bangsa yang kompleks, meliputi pnegetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hukum, adat istiadat ( kebiasaan ), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dalam
anggota masyarakat.
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Posisi Indonesia terletak di persimpangan dua Samudra
(Hindia dan Pasifik) dan dua Benua (Asia dan Australia), yang sejak dahulu
merupakan daerah perlintasan dan pertemuan berbagai macam agama dan ideologi
serta kebudayaan. Dalam kondisi yang demikian, maka terdapat 5 lapisan
perkembangan sosial budaya Indonesia.
B.
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para
pembaca, agar lebih mengetahui budaya Indonesia, Asal usul budaya Indonesia.
Semoga pembaca dapat lebih mencintai budaya Indonesia dan memiliki kegemaran
serta minat untuk mengetahui lebih dalam dan mempelajari budaya atau tradisi di
Indonesia yang beragam.
Pertanyaan
1.
Cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi adalah...
a.
Adat budaya.
b.
Budaya.
c.
Peradaban.
d.
Kepercaan.
2.
Sarana hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat. Merupakan definisi kebudayaan menurut...
a.
Herskovits.
b.
Koentjaraningrat.
c.
Ki Hajar Dewantara.
d. Selo
Soemardjan.
3.
Ada berapa unsur kebudayaan?
a. 5.
a. 5.
b.7.
c. 9.
d.11.
4.
Manakah yang bukan merupakan faktor
yang mendorong perubahan kebudayaan?
a.
Adanya individu-individu yang mudah
menerima unsur perubahan kebudayaan.
b.
Adanya faktor adaptasi dengan
lingkungan alam yang mudah berubah.
c.
Adanya adat istiadat dan
keyakinan agama dalam masyarakat tertentu.
d.
Adanya unsur tekhnologi dan
ekonomi.
5.
Ada 10 macam kebudayaan asli
Indonesia, pernyataan tersebut dikemukakan oleh?
a.
Van Leur.
b.
Melville J.
c.
Edward Burnett Tylor
d.
Andreas Appink.
DAFTAR PUSTAKA
Avaiable at
: http//http://putriiandynii.blogspot.com/2014/01/makalah-isbd-konsep-kebudayaan-dan_13.html
M.Munandar
Sulaeman,Ms.IR.DRS.1995.Ilmu Budaya Dasar.Bandung : PT Eresco
Soekarno,Soerjono.1990.Sosiologi
suatu pengantar. Jakarta : PT Raya Brafindo Persada.