Rabu, 06 April 2016

MENGURANGI NYERI PERSALINAN DENGAN TERAPI INSTRUMENTAL

MENGURANGI NYERI PERSALINAN DENGAN TERAPI INSTRUMENTAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Terapi Komplementer
Pembimbing: Ari Kurniarum, S.SiT., M. Kes.

 






Disusun Oleh:
Nabila Ayu Farhana                   P27224014052
Nurzubaidah                              P27224014053
Nur Hidayati                              P27224014054
Omegani Christania R                P27224014055
Prehadining Kuncoro Jati          P27224014056
Qonitah Auliya’a A                   P27224014057
Rizani Heru Putri                       P27224014059
Rizky Amalia                             P27224014060
Rizqi Amalia Istiqomah             P27224014061
Rona Meiga Anisyarifah            P27224014062

DIII Kebidanan Reguler B Semester IV
 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Surakarta

Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Persalinan adalah proses normal yang dialami oleh wanita usia subur. Peristiwa penting ini sangat dinanti-nantikan oleh pasangan suami istri sebagai buah cintakasih dalam perkawinan. Dengan penuh penantian pasangan suami istri pasti sudah mempersiapkan bagi kelahiran bayi yang mereka nanti-nantikan. Tetapi ditengah kebahagian menyambut kelahiran bayinya, seorang ibu akan merasakan takut menghadapi persalinan karena kemungkinan rasa nyeri yang akan dialaminya. Rasa nyeri yang ditimbulkan saat menghadapi persalinan disebabkan karena  kontraksi uterus yang akan mendorong bayi keluar dari dalam uterus secara bertahap sedikit demi sedikit. Akibat daya dorong dari kontraksi ini, maka cervix secara bertahap akan mulai terbuka, meregang sedikit demi sedikit, untuk memberikan jalan bagi keluarnya bayi.
Rasa nyeri yang dialami oleh seorang ibu akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian mengatakan bahwa faktor pengalaman masa lalu dalam hal ini pernah melahirkan sebelumnya dapat mengurangi intensitas nyeri.  Tetapi rasa nyeri akan semakin bertambah apabila si ibu tidak siap secara fisik dan mental, sehingga perlunya intervensi tenaga kesehatan termasuk didalamnya dokter, bidan dan perawat dalam memberikan support system selama menangani persalinan.
Intervensi non farmakologi yang dapat dilakukan diantaranya adalah memberikan rasa nyaman dan aman bagi ibu dan bayi yang dikandungnya dengan cara relaksasi, massage pada daerah punggung, pinggul dan lutut, posisi yang nyaman,  menganjurkan ibu untuk menarik nafas dalam saat kontraksi dirasakan, pendampingan seseorang yang berarti bagi si ibu yaitu suami agar ibu dapat siap menghadapi persalinan dan intervensi lainnya yang dapat diberikan adalah dengan terapi musik.
Terapi musik adalah pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik untuk meningkatkan rasa nyaman, memperbaiki mental, emosional, dan kesehatan spiritual klien. Terapi musik yang dapat diberikan pada ibu dalam menghadapi persalinan diharapkan dapat mengurangi kecemasan dan nyeri akibat persalinan

B.     Tujuan Penulisan
1.      Mahasiswa mampu memahami tentang mekanisme nyeri saat persalinan
2.      Mahasiswa mampu memahami tentang terapi musik/instrumental
3.      Mahasiswa mampu memahami Efek terapi musik dalam management nyeri persalinan
4.      Mahasiswa mampu memahami manfaat terapi musik
5.      Mahasiswa mampu memahami Manfaat Musik dalam Persalinan di Manca Negara 
6.      Mahasiswa mampu memahami cara penggunaan terapi instrumental
7.      Mahasiswa mampu memahami cara kerja musik/Instrumental


BAB II
TINJAUAN TEORI

A.      Mekanisme Nyeri
Definisi nyeri itu bersifat multidimensional, kompleks dan tergantung dari persepsi seseorang yang merasakannya (individual). Faktor –faktor yang mempengaruhi pengalaman nyeri tergantung pada :
  1. Jenis kelamin
  2. Usia
  3. Pengalaman sebelumnya
  4. Dukungan dari orang yang berarti
  5. Gaya hidup
  6. Budaya
Nyeri merupakan pengalaman sensori & emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Menurut Melzack & Walls (1965) menyatakan tentang Gate Control Theory, yaitu :
  1. Keberadaan (eksistensi) & intensitas pengalaman nyeri tergantung pada transmisi rangsang neurologik
  2. Mekanisme pintu terdapat disepanjang sistem saraf yang mengontrol pengiriman rangsang nyeri
  3. Jika pintu terbuka maka rangsangan yang dihasilkan dari sensory nyeri dapat dirasakan secara sadar, & jika pintu tertutup maka rangsang nyeri tidak dapat mencapai batas kesadaran & sensasi nyeri tidak dialami.

B.     Terapi Musik/Instrumental
1.      Terapi musik adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyi secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu-ibu tersebut selama masa kehamilan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan :
a.       Relaksasi bagi ibu-ibu hamil.
b.      Stimulasi dini pada janin
c.       Menjalin keterikatan emosional antara ibu hamil dan janinnya
2.      Terapi musik adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara sistimatis,, terkontrol dan terarah didalam:
a.       Menyembuhkan
b.      Merehabilitasi
c.       Mendidik dan
d.      Melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional.
3.      Terapi musik adalah suatu kegiatan dalam belajar yang mempergunakan musik untuk mencapai tujuan-tujuan seperti:
a.       Merubah tingkah laku.
b.      Menjaga/memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran.
c.       Mengembangkan kesehatan fisik dan mental.

Musik adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Musik bersifat terapeutik dan dapat menyembuhkan. Musik menurut pendapat “Yuliette Alvin” seorang pakar Terapi Musik adalah sebagai berikut “Musik is a means of communication and in this simple truth lies the tremendous therapeutic value of musik”. Musik menghasilkan rangsangan ritmis yang di tangkap oleh organ pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengar. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik, dan dengan sistem kekebalaan yang lebih baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan rasa nyeri yang dialami.



Menurut Djohan, 2006:25  fungsi terapi musik diantaranya adalah :
1.      membantu mengekspresikan perasaan
2.      memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi
3.      membantu mengatasi stress dan mengurangi nyeri

Terapi musik merupakan bagian dari distraksi yang efektif, ini membuktikan bahwa terapi musik dapat mengurangi nyeri karena perhatiannya tidak hanya tertuju pada rasa nyerinya saja tetapi terpecahkan perhatiannya saat ia mendengarkan musik tersebut sehingga nyeri dapat teralihkan. Dengan musik  dapat membuat ibu menjadi rileks, hal ini diperkuat dengan penelitian Benson dan Klipper yang dikutip oleh Satiadarma, 2004: 39 yang menyatakan bahwa dalam kondisi yang rileks metabolism dalam tubuh dapat berlangsung optimal sehingga fungsi neurotransmitter juga akan berfungsi dengan baik dan koordinasi sel dalam tubuh menjadi berfungsi sempurna.

C.    Efek terapi musik dalam management nyeri persalinan
Saat-saat persalinan selalu menjadi momen yang ditunggu ibu hamil. Perasaan bahagia, takut, dan gelisah bercampur-aduk. Kontraksi persalinan yang sebenarnya adalah kontraksi yang intensitasnya makin lama makin kuat, durasinya makin lama makin panjang, intervalnya makin lama makin pendek (makin sering), dan disertai his (rasa nyeri). Rasa nyeri ini menjalar dari pinggang bagian belakang ke perut, dan terasa mulas seperti orang sakit perut. Pembukaan satu hingga tiga belum masuk tahapan inpartus (persalinan). Karena, waktu yang dibutuhkan pada pembukaan 1 menuju pembukaan 4 berbeda tiap orangnya. Ada yang 1 jam, ada yang 1 hari dan dapat pula terjadi dalam beberapa hari. Biasanya pada pembukaan timbul rasa nyeri, 
Segalanyatentangleea.blogspot.com
Intervensi non farmakologi yang dapat diberikan pada ibu menjelang persalinan adalah membuat ibu siap secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan, seperti diantaranya dengan terapi musik. Terapi musik pada managemen persalinan adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyian secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu selama menghadapi persalinan untuk mencapai tujuan relaksasi bagi ibu saat nyeri kontraksi yang dirasakan.
Mekanisme pengalihan nyeri dengan terapi musik adalah sebagai berikut : saat uterus berkontraksi (his dirasakan) akan mengirimkan transmisi rangsang nyeri, jika ibu diberikan terapi musik dengan cara mendengarkan musik melalui earphone sesuai dengan musik yang disukai ibu seperti lagu rohani, alunan ayat Al-Qur’an atau musik alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik klasik maka mekanisme pintu yang terdapat disepanjang system saraf diantaranya talamus akan mengirimkan impuls untuk menutup pintu sehingga impuls nyeri tidak sampai pada korteks cerebri dan nyeri dapat teralihkan sehingga ibu akan merasa lebih tenang saat kontraksi dirasakannya. Perasaan relaks akan dialami oleh ibu ketika merasakan alunan musik, hal ini disebabkan karena irama dan vibrasi yang ditangkap oleh indera pendengaran akan ditransmisikan ke pusat otak yang diterjemahkan oleh korteks cerebri untuk kemudian mempengaruhi ritme internal untuk berespon dengan cara mengembangkan gerak otomatisnya mengikuti irama musik yang disukai oleh ibu.

D.    Manfaat Terapi Musik/Instrumental
1.      Bagi ibu hamil/ibu setelah melahirkan, terapi musik dapat menimbulkan reaksi psikologis karena musik bisa menenangkan dan memberikan perasaan;
2.      Kegiatan terapi musik ternyata dapat membantu ibu bersalin agar terapi dapat mempertahankan kesehatan jasmani, pikiran dan emosi.
3.      Membantu ibu mengurangi rasa nyeri.
4.      Membantu ibu mengurangi cemas dan gelisah.
5.      Membantu  menurunkan level stress.
6.       Memberi perasaan nyaman, tenang, atau semangat dan gembira.
7.       Membantu melancarkan turunnya bayi ke jalan lahir 
E.     Manfaat Musik dalam Persalinan di Manca Negara 
1.         Diberikan kepada ibu bersalin dengan cara memperdengarkan musik dari samping ranjang di sepanjang proses persalinan (Pusat Pelayanan Medis Universitas Michigan, Michigan, AS). 
2.         Karena belum dibiayai asuransi, Terapi Musik diberikan kepada ibu bersalin secara cuma-cuma oleh rumah sakit atas dukungan  Yayasan Nirlaba  JamesCare for Life (Pusat Pelayanan Medis Universitas Ohio, Ohio, AS)
3.         Dipromosikan sejak masa kehamilan melalui workshop  “Womb Song”  bagi ibu hamil dan sesi bernyanyi pada kelas pra natal. (Rumah Sakit Chelsea dan Westminster,  London, Inggris) 
4.         Sedang  dibuat panduan desain kamar bersalin atau The Birthing Unit Design Guideline berupa kamar kedap suara yang dilengkapi peralatan audio untuk memperdengarkan musik yang menenangkan ibu(Departemen Teknologi Universitas Sydney, New South Wales, Australia).
5.         Dipratikkan  secara mandiri oleh bidan dan doula di Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Kanada. baik di klinik maupun pada persalinan di rumah (homebirth).  

F.     Cara Penggunaan terapi instrumental
Boleh didengarkan oleh ibu hamil dan ibu bersalin dengan speaker atau headphone kalau pada ibu hamil sejak usia kehamilan berapapun. Disarankan didengarkan minimal 30 menit setiap hari sambil duduk santai, tiduran atau ketika akan tidur di malam hari. Tidak masalah jika Anda tertidur ketika mendengarkan terapi musik ini.

G.      Cara Kerja Musik/Instrumental 
1.         Musik memiliki unsur akustik, suara, vibrasi, harmoni dan sebagainya. Unsur-unsur  musik itu sangat dekat dengan tubuh manusia sebab  ditemukan juga di dalam tubuh manusia.
2.         Tubuh manusia sangat kaya bunyi-bunyian. Proses biologis yang dilakukan organ-organ tubuh,  misalnya  gerakan peristalstik usus, kontraksi jantung, kontraksi-kontriksi paru-paru,  aliran darah, gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, juga menghasilkan berbagai macam bunyi-bunyian. Jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik, maka yang dihasilkan adalah “musik yang indah”, artinya, tubuh itu  sehat. 
3.         Terapi Musik dimaksudkan untuk menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang terganggu, agar dapat berfungsi normal kembali. Dalam pelaksanaannya, musik yang diterima telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga otak merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut. Otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ tubuh. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh  juga ikut terpengaruh.


BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Kelahiran bayi yang sehat adalah dambaan ibu ketika menghadapi persalinan, tetapi ibu dapat merasakan takut akan nyeri saat menghadapi persalinan. Intervensi non farmakologi yang dapat diberikan oleh tim kesehatan (dokter, bidan dan perawat) diharapkan dapat meminimalkan rasa nyeri akibat kontraksi uterus. Tehnik yang dapat diberikan diantaranya adalah massage pada daerah punggung dan pinggul ibu, tehnik relaksasi, pendampingan suami atau anggota keluarga, tehnik imagery dan salah satu yang diperkenalkan adalah terapi musik.
Terapi musik pada managemen persalinan adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyian secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu selama menghadapi persalinan untuk mencapai tujuan relaksasi bagi ibu saat nyeri kontraksi yang dirasakan atau dengan menggunakan earphone sesuai dengan musik yang disukai ibu seperti lagu rohani, alunan ayat Al-Qur’an atau musik alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik klasik.
Metode terapi musik pada ibu yang menjelang persalinan akan sangat bermanfaat bagi ibu dalam mengalihkan rangsang nyeri saat kontraksi dirasakan, tetapi dengan ambang nyeri yang berbeda-beda maka seorang ibu dapat mempersepsikan nyeri tergantung dari mekanisme pertahanan diri ibu. Oleh karena itu perlunya persiapan ibu secara fisik dan mental yang baik bagi ibu dalam menanti buah cintakasih yang sehat sehingga nantinya  dapat mempererat keharmonisan dalam keluarga.





DAFTAR PUSTAKA

Biswass MK, Craigo SB. The Course And Conduct Of Normal Labor & Delivery. Dalam :            DeCherney AH. Pernoll ML . Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis &          Treatment, Edisi ke-8. Connecticut : Appleton & Lange;1994:hal. 202–26.
Bobak, Irene M.,2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Ed 4, Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bonica JJ. The nature of the pain of parturition. Dalam : Bonica JJ. McDonald JS. Principles         And      Practice Of Obstetric Analgesia And Anesthesia.Philadelphia: Williams and        Wilkins;1995:hal. 243–73
Cunningham, Mc Donald and Grant.,1995. Obstetri Wiliams, Ed. 18. Alih bahasa Joko      Suryono dan Andi Hartono, Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Doenges, Marylin E. and Mery Frances.,2001. Maternal Newborn Care Plans, Guidelines             For Client Care. The FH. Davis Company, Philadelphia.
Farrer, Helen.,2001. Perawatan Maternitas, Ed.2 Alih Bahasa dr. Andry Hartono, Jakarta :           Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Katz J. Melzack R. Pain Measurement In Persons In Pain. Dalam : Wall PD. Melzacks R .            Textbook of Pain. Edinburg : Churchill Livingstone;1994:hal.337–51.
Liewllyn, Derek., 2002. Dasar-Dasar Obstetric Dan Ginekologi, Ed.6. Jakarta. Hipokrates.
Mulyata St. Pendekatan Psikologis Dapat Berperan Sebagai Analgesi Nyeri Persalinan.    Surakarta. Bagian Anestesi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Negeri     Surakarta/RSUD Dr. Moewardi;2004:hal.251–60.
Satiadarma , Monty P. & Roswiyani P. Zahra .,2004, Cerdas dengan Musik. Jakarta: Pustaka        Swara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar