MENGURANGI NYERI PERSALINAN DENGAN TERAPI INSTRUMENTAL
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Terapi Komplementer
Pembimbing: Ari
Kurniarum, S.SiT., M. Kes.
Disusun
Oleh:
Nabila
Ayu Farhana P27224014052
Nurzubaidah P27224014053
Nur
Hidayati P27224014054
Omegani
Christania R P27224014055
Prehadining
Kuncoro Jati P27224014056
Qonitah
Auliya’a A P27224014057
Rizani
Heru Putri P27224014059
Rizky
Amalia P27224014060
Rizqi
Amalia Istiqomah P27224014061
Rona
Meiga Anisyarifah P27224014062
DIII
Kebidanan Reguler B Semester IV
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik
Kesehatan Surakarta
Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Persalinan adalah proses normal
yang dialami oleh wanita usia subur. Peristiwa penting ini sangat
dinanti-nantikan oleh pasangan suami istri sebagai buah cintakasih dalam
perkawinan. Dengan penuh penantian pasangan suami istri pasti sudah
mempersiapkan bagi kelahiran bayi yang mereka nanti-nantikan. Tetapi ditengah
kebahagian menyambut kelahiran bayinya, seorang ibu akan merasakan takut
menghadapi persalinan karena kemungkinan rasa nyeri yang akan dialaminya. Rasa
nyeri yang ditimbulkan saat menghadapi persalinan disebabkan karena
kontraksi uterus yang akan mendorong bayi keluar dari dalam uterus secara
bertahap sedikit demi sedikit. Akibat daya dorong dari kontraksi ini, maka
cervix secara bertahap akan mulai terbuka, meregang sedikit demi sedikit, untuk
memberikan jalan bagi keluarnya bayi.
Rasa nyeri yang dialami oleh
seorang ibu akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian mengatakan
bahwa faktor pengalaman masa lalu dalam hal ini pernah melahirkan sebelumnya
dapat mengurangi intensitas nyeri. Tetapi rasa nyeri akan semakin
bertambah apabila si ibu tidak siap secara fisik dan mental, sehingga perlunya
intervensi tenaga kesehatan termasuk didalamnya dokter, bidan dan perawat dalam
memberikan support system selama menangani persalinan.
Intervensi non farmakologi yang
dapat dilakukan diantaranya adalah memberikan rasa nyaman dan aman bagi ibu dan
bayi yang dikandungnya dengan cara relaksasi, massage pada daerah punggung,
pinggul dan lutut, posisi yang nyaman, menganjurkan ibu untuk menarik
nafas dalam saat kontraksi dirasakan, pendampingan seseorang yang berarti bagi
si ibu yaitu suami agar ibu dapat siap menghadapi persalinan dan intervensi
lainnya yang dapat diberikan adalah dengan terapi musik.
Terapi musik adalah pemanfaatan
kemampuan musik dan elemen musik untuk meningkatkan rasa nyaman, memperbaiki
mental, emosional, dan kesehatan spiritual klien. Terapi musik yang dapat
diberikan pada ibu dalam menghadapi persalinan diharapkan dapat mengurangi
kecemasan dan nyeri akibat persalinan
B.
Tujuan
Penulisan
1. Mahasiswa
mampu memahami tentang mekanisme nyeri saat persalinan
2. Mahasiswa
mampu memahami tentang terapi musik/instrumental
3. Mahasiswa
mampu memahami Efek terapi musik dalam management nyeri persalinan
4. Mahasiswa
mampu memahami manfaat terapi musik
5.
Mahasiswa mampu
memahami Manfaat Musik dalam Persalinan
di Manca Negara
6. Mahasiswa
mampu memahami cara penggunaan terapi instrumental
7. Mahasiswa
mampu memahami cara kerja musik/Instrumental
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
Mekanisme
Nyeri
Definisi
nyeri itu bersifat multidimensional, kompleks dan tergantung dari persepsi
seseorang yang merasakannya (individual). Faktor –faktor yang mempengaruhi
pengalaman nyeri tergantung pada :
- Jenis kelamin
- Usia
- Pengalaman sebelumnya
- Dukungan dari orang yang berarti
- Gaya hidup
- Budaya
Nyeri merupakan pengalaman sensori & emosional
yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun
potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Menurut Melzack
& Walls (1965) menyatakan tentang Gate Control Theory, yaitu :
- Keberadaan (eksistensi) & intensitas
pengalaman nyeri tergantung pada transmisi rangsang neurologik
- Mekanisme pintu terdapat disepanjang sistem saraf
yang mengontrol pengiriman rangsang nyeri
- Jika pintu terbuka maka rangsangan yang
dihasilkan dari sensory nyeri dapat dirasakan secara sadar, & jika
pintu tertutup maka rangsang nyeri tidak dapat mencapai batas kesadaran
& sensasi nyeri tidak dialami.
B. Terapi Musik/Instrumental
1.
Terapi musik adalah suatu bentuk
kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyi secara terpadu dan terarah
didalam membimbing ibu-ibu tersebut selama masa kehamilan yang dimaksudkan
untuk mencapai tujuan :
a.
Relaksasi bagi ibu-ibu hamil.
b.
Stimulasi dini pada janin
c.
Menjalin keterikatan emosional
antara ibu hamil dan janinnya
2.
Terapi musik adalah suatu bentuk
terapi dengan mempergunakan musik secara sistimatis,, terkontrol dan terarah
didalam:
a.
Menyembuhkan
b.
Merehabilitasi
c.
Mendidik dan
d.
Melatih anak-anak dan orang dewasa
yang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional.
3.
Terapi musik adalah suatu kegiatan
dalam belajar yang mempergunakan musik untuk mencapai tujuan-tujuan seperti:
a.
Merubah tingkah laku.
b.
Menjaga/memelihara agar tingkah laku
atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran.
c.
Mengembangkan kesehatan fisik dan
mental.
Musik adalah
sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Musik bersifat terapeutik dan
dapat menyembuhkan. Musik menurut pendapat “Yuliette Alvin” seorang pakar
Terapi Musik adalah sebagai berikut “Musik is a means of communication and in
this simple truth lies the tremendous therapeutic value of musik”. Musik
menghasilkan rangsangan ritmis yang di tangkap oleh organ pendengaran dan
diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang mereorganisasi
interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengar. Ritme internal ini
mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan
lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun
sistem kekebalan yang lebih baik, dan dengan sistem kekebalaan yang lebih baik
tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan rasa nyeri yang dialami.
Menurut Djohan, 2006:25 fungsi
terapi musik diantaranya adalah :
1.
membantu mengekspresikan perasaan
2.
memberi pengaruh positif terhadap
kondisi suasana hati dan emosi
3.
membantu mengatasi stress dan
mengurangi nyeri
Terapi musik
merupakan bagian dari distraksi yang efektif, ini membuktikan bahwa terapi
musik dapat mengurangi nyeri karena perhatiannya tidak hanya tertuju pada rasa
nyerinya saja tetapi terpecahkan perhatiannya saat ia mendengarkan musik
tersebut sehingga nyeri dapat teralihkan. Dengan musik dapat membuat ibu
menjadi rileks, hal ini diperkuat dengan penelitian Benson dan Klipper yang dikutip
oleh Satiadarma, 2004: 39 yang menyatakan bahwa dalam kondisi yang rileks
metabolism dalam tubuh dapat berlangsung optimal sehingga fungsi
neurotransmitter juga akan berfungsi dengan baik dan koordinasi sel dalam tubuh
menjadi berfungsi sempurna.
C.
Efek terapi
musik dalam management nyeri persalinan
Saat-saat
persalinan selalu menjadi momen yang ditunggu ibu hamil. Perasaan bahagia,
takut, dan gelisah bercampur-aduk. Kontraksi persalinan yang sebenarnya adalah
kontraksi yang intensitasnya makin lama makin kuat, durasinya makin lama makin
panjang, intervalnya makin lama makin pendek (makin sering), dan disertai his
(rasa nyeri). Rasa nyeri ini menjalar dari pinggang bagian belakang ke perut,
dan terasa mulas seperti orang sakit perut. Pembukaan satu hingga tiga belum
masuk tahapan inpartus (persalinan). Karena, waktu yang dibutuhkan pada
pembukaan 1 menuju pembukaan 4 berbeda tiap orangnya. Ada yang 1 jam, ada yang
1 hari dan dapat pula terjadi dalam beberapa hari. Biasanya pada pembukaan
timbul rasa nyeri,
Segalanyatentangleea.blogspot.com
Intervensi
non farmakologi yang dapat diberikan pada ibu menjelang persalinan adalah
membuat ibu siap secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan, seperti
diantaranya dengan terapi musik. Terapi musik pada managemen persalinan adalah
suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyian secara terpadu
dan terarah didalam membimbing ibu selama menghadapi persalinan untuk mencapai
tujuan relaksasi bagi ibu saat nyeri kontraksi yang dirasakan.
Mekanisme
pengalihan nyeri dengan terapi musik adalah sebagai berikut : saat uterus
berkontraksi (his dirasakan) akan mengirimkan transmisi rangsang nyeri, jika
ibu diberikan terapi musik dengan cara mendengarkan musik melalui earphone
sesuai dengan musik yang disukai ibu seperti lagu rohani, alunan ayat Al-Qur’an
atau musik alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun,
atau dengan musik klasik maka mekanisme pintu yang terdapat disepanjang system
saraf diantaranya talamus akan mengirimkan impuls untuk menutup pintu sehingga
impuls nyeri tidak sampai pada korteks cerebri dan nyeri dapat teralihkan
sehingga ibu akan merasa lebih tenang saat kontraksi dirasakannya. Perasaan
relaks akan dialami oleh ibu ketika merasakan alunan musik, hal ini disebabkan
karena irama dan vibrasi yang ditangkap oleh indera pendengaran akan
ditransmisikan ke pusat otak yang diterjemahkan oleh korteks cerebri untuk
kemudian mempengaruhi ritme internal untuk berespon dengan cara mengembangkan
gerak otomatisnya mengikuti irama musik yang disukai oleh ibu.
D.
Manfaat Terapi Musik/Instrumental
1. Bagi ibu
hamil/ibu setelah melahirkan, terapi musik dapat menimbulkan reaksi psikologis
karena musik bisa menenangkan dan memberikan perasaan;
2. Kegiatan
terapi musik ternyata dapat membantu ibu bersalin agar terapi dapat mempertahankan
kesehatan jasmani, pikiran dan emosi.
3. Membantu
ibu mengurangi rasa nyeri.
4. Membantu
ibu mengurangi cemas dan gelisah.
5. Membantu
menurunkan level stress.
6. Memberi perasaan nyaman, tenang, atau semangat
dan gembira.
7. Membantu melancarkan turunnya bayi ke jalan
lahir
E. Manfaat
Musik dalam Persalinan di Manca Negara
1.
Diberikan kepada ibu
bersalin dengan cara memperdengarkan musik dari samping ranjang di sepanjang
proses persalinan (Pusat Pelayanan Medis Universitas Michigan, Michigan, AS).
2.
Karena belum dibiayai
asuransi, Terapi Musik diberikan kepada ibu bersalin secara cuma-cuma oleh
rumah sakit atas dukungan Yayasan Nirlaba JamesCare for Life (Pusat
Pelayanan Medis Universitas Ohio, Ohio, AS)
3.
Dipromosikan sejak masa
kehamilan melalui workshop “Womb Song” bagi ibu hamil dan sesi
bernyanyi pada kelas pra natal. (Rumah Sakit Chelsea dan Westminster,
London, Inggris)
4.
Sedang dibuat
panduan desain kamar bersalin atau The Birthing Unit Design Guideline berupa
kamar kedap suara yang dilengkapi peralatan audio untuk memperdengarkan musik
yang menenangkan ibu(Departemen Teknologi Universitas Sydney, New South Wales,
Australia).
5.
Dipratikkan
secara mandiri oleh bidan dan doula di Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Kanada.
baik di klinik maupun pada persalinan di rumah (homebirth).
F.
Cara Penggunaan terapi instrumental
Boleh
didengarkan oleh ibu hamil dan ibu bersalin dengan speaker atau headphone kalau
pada ibu hamil sejak usia kehamilan berapapun. Disarankan didengarkan minimal
30 menit setiap hari sambil duduk santai, tiduran atau ketika akan tidur di
malam hari. Tidak masalah jika Anda tertidur ketika mendengarkan terapi musik
ini.
G.
Cara Kerja Musik/Instrumental
1.
Musik memiliki unsur
akustik, suara, vibrasi, harmoni dan sebagainya. Unsur-unsur musik itu
sangat dekat dengan tubuh manusia sebab ditemukan juga di dalam tubuh
manusia.
2.
Tubuh manusia sangat
kaya bunyi-bunyian. Proses biologis yang dilakukan organ-organ tubuh,
misalnya gerakan peristalstik usus, kontraksi jantung,
kontraksi-kontriksi paru-paru, aliran darah, gerakan otot, proses kimiawi
dan enzim, juga menghasilkan berbagai macam bunyi-bunyian. Jika setiap organ
tubuh berfungsi dengan baik, maka yang dihasilkan adalah “musik yang indah”, artinya,
tubuh itu sehat.
3.
Terapi Musik
dimaksudkan untuk menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang terganggu,
agar dapat berfungsi normal kembali. Dalam pelaksanaannya, musik yang diterima
telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga otak merespon sesuai
dengan "isi data digital" tersebut. Otak adalah pengendali dan
mempengaruhi kinerja seluruh organ tubuh. Artinya, ketika otak distimulasi,
organ-organ di tubuh juga ikut terpengaruh.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelahiran bayi yang
sehat adalah dambaan ibu ketika menghadapi persalinan, tetapi ibu dapat
merasakan takut akan nyeri saat menghadapi persalinan. Intervensi non
farmakologi yang dapat diberikan oleh tim kesehatan (dokter, bidan dan perawat)
diharapkan dapat meminimalkan rasa nyeri akibat kontraksi uterus. Tehnik yang
dapat diberikan diantaranya adalah massage pada daerah punggung dan pinggul
ibu, tehnik relaksasi, pendampingan suami atau anggota keluarga, tehnik imagery
dan salah satu yang diperkenalkan adalah terapi musik.
Terapi musik pada
managemen persalinan adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan
lagu/nyanyian secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu selama
menghadapi persalinan untuk mencapai tujuan relaksasi bagi ibu saat nyeri kontraksi
yang dirasakan atau dengan menggunakan earphone sesuai dengan musik yang
disukai ibu seperti lagu rohani, alunan ayat Al-Qur’an atau musik alam seperti
suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik klasik.
Metode terapi musik pada
ibu yang menjelang persalinan akan sangat bermanfaat bagi ibu dalam mengalihkan
rangsang nyeri saat kontraksi dirasakan, tetapi dengan ambang nyeri yang
berbeda-beda maka seorang ibu dapat mempersepsikan nyeri tergantung dari
mekanisme pertahanan diri ibu. Oleh karena itu perlunya persiapan ibu secara
fisik dan mental yang baik bagi ibu dalam menanti buah cintakasih yang sehat
sehingga nantinya dapat mempererat keharmonisan dalam keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Biswass MK, Craigo SB. The Course And Conduct Of
Normal Labor & Delivery. Dalam :
DeCherney AH.
Pernoll ML . Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis &
Treatment, Edisi ke-8.
Connecticut : Appleton & Lange;1994:hal. 202–26.
Bobak, Irene M.,2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Ed 4, Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Bonica JJ. The nature of the pain of parturition. Dalam : Bonica JJ. McDonald JS. Principles And Practice Of Obstetric Analgesia And Anesthesia.Philadelphia: Williams and Wilkins;1995:hal. 243–73
Cunningham, Mc Donald and Grant.,1995. Obstetri Wiliams,
Ed. 18. Alih bahasa Joko Suryono dan Andi Hartono,
Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Doenges, Marylin E. and Mery
Frances.,2001. Maternal Newborn Care Plans, Guidelines
For Client
Care. The FH. Davis Company, Philadelphia.
Farrer, Helen.,2001. Perawatan Maternitas,
Ed.2 Alih Bahasa dr. Andry Hartono, Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Katz J. Melzack R. Pain Measurement In Persons In
Pain. Dalam : Wall PD. Melzacks R .
Textbook of Pain.
Edinburg : Churchill Livingstone;1994:hal.337–51.
Liewllyn, Derek., 2002. Dasar-Dasar Obstetric Dan
Ginekologi, Ed.6. Jakarta. Hipokrates.
Mulyata St. Pendekatan Psikologis Dapat
Berperan Sebagai Analgesi Nyeri Persalinan. Surakarta.
Bagian Anestesi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Negeri
Surakarta/RSUD Dr. Moewardi;2004:hal.251–60.
Satiadarma , Monty P. & Roswiyani P.
Zahra .,2004, Cerdas dengan Musik. Jakarta: Pustaka
Swara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar