Senin, 09 Mei 2016


MUTU LAYANAN KEBIDANAN DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
STANDAR PENGELOLAAN DINI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Dosen Pembimbing : Dewi Susilowati, S.ST., M.Kes.


DIII REGULER B
Disusun oleh :
Nama   : Rizky Amalia
NIM    : P27224014060

JURUSAN KEBIDANAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2016
STANDAR PENGELOLAAN DINI HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Tujuan : Bidan dapat mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
No
Standar
Dilakukan
Penilaian
Ya
Tidak
1
2
3
1.
Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan termasuk pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.





2.
Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari. Apakah tensimeter berfungsi dengan benar.





3.
Mengukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan bagian kiri punggung disangga dengan bantal.





4.
Letakkan tensimeter ditempat yang datar. Setinggi jantung ibu hamil.





5.
Gunakan ukuran manset yang sesuai.





6.
Catat tekanan darah.





7.
Jika tekanan darah di atas 140/90 mmHg atau peningkatan diastole 15 mmHg atau lebih (Sebelum 16 minggu), ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam. Bila tetap, maka berarti ada kenaikan tekanan darah, periksa ada edema, terutama pada wajah atau pada tungkai bawah/ tulang kering dan daerah sakral (Pembengkakan jari dan pergelangan kaki mungkin bersifat fisiologis, terutama pada cuaca panas atau karena berjalan/ berdiri lama).





8.
Bila ditemukan hipertensipada kehamilan, lakukan pemeriksaan urine terhadap albumin pada setiap kali kunjungan.





9.
Rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika ditemukan:
a.       Kenaikan tekanan darah dengan proteinuria (++ atau lebih)/ tanpa edema.
b.      Edema pada punggung tangan dan wajah yang timbul mendadak.
c.       Catat, bila ibu tidak di rujuk dan kenaikan tekanan darah 160/110 mmHg, berikan metildopa 250 mg peroral dilanjutkan dengan dosis yang sama setiap 8 jam.





10.
Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika :
a.       Tekanan darah sangat tinggi (diatas 160/110 mmHg)
b.      Kenaikan tekanan darah terjadi secara tiba tiba.
c.       Air seni sedikit dan berwarna gelap.
d.      Edema berat yang timbul mendadak, khususnya pada wajah/ punggung bawah dan proteinuria.





11.
Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema, sedangkan dokter tidak mudah dihubungi, maka pantaulah tekanan darah, periksa urine terhadap proteinuria dan denyut jantung janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam istirahat.





12.
 Jika tekanan darah tetap naik, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan, walaupun tak ada oedema dan proteinuria.





13.
Jika tekanan darah kembali normal, atau kenaikan kurang dari 15 mmHg :
a.       Beri penjelasan pada ibu hamil, suami/keluarganya tanda tanda eklamsia yang mengancam, khususnya sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati dan pembengkakan mendadak pada kaki/punggung/wajah.
b.      Jika tanda tersebut ditemukan. Segera rujuk ke rumah sakit.





14.
Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.





15.
Catat semua temuan pada KMS ibu hamil/kartu ibu.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar