Gunung
lawu, merupakan gunung yang terdapat di perbatasan dua provinsi. Yakni jawa
tengah (Karanganyar) dan jawa timur (Magetan). Gunung dengan ketinggian 3265
mdpl ini dapat ditakhlukkan melalui dua jalur pendakian (beberapa sumber
menyebutkan ada tiga) yaitu Cemoro kandang yang secara administratif berada di
wilayah karanganyar dan Cemoro sewu yang berada di Magetan. Jarak antara dua
jalur pendakian ini tidak terpisah jauh. Kedua jalur ini menawarkan medan
pendakian yang berbeda dengan plus minusnya masing-masing. Cemoro kandang
dengan medan yang relatif landai namun memakan waktu cukup lama. Cemoro sewu
dengan medan yang cukup menguras tenaga karena jalurnya mayoritas menanjak
namun membutuhkan waktu lebih singkat.
peta pendakian
Jalan
jalan kali ini leea bareng teman-teman yang cukup asyik. Ehm.. perjalanan
dimulai mengendarai sepeda motor dari kota solo. (Sebenernya teman-teman dari
kota semarang, tapi lengkapnya di solo. Di buat gampang aja di Solo gitu yee).
Kami ber-delapan, pria 4 dan wanita 4. Banyak hal lain yang mengiringi
keberangkatan kami, mulai dari cari makan malam, membeli logistic, isi bensin,
menyusuri jalan tawangmangu yang berhasil bikin pantat kita pedes, menantang
dinginnya udara pegunungan yang menusuk sampai tulang, yang akhirnya kita
ber-delapan sampailah ke pintu gerbang cemoro sewu sekitar pukul 01.00 waktu
setempat pada bulan mei hari ke lima. Tidak menunggu banyak waktu, kita
langsung registrasi kemudian pergi tidur untuk mempersiapkan energi kita guna
pendakian yang direncanakan esok pagi.
Keesokan
paginya kami bangun dengan tubuh kurang segar akibat semalam tidur kami kurang
nyenyak. Atau bisa dikatakan kami susah tidur. Hal ini diakibatkan beberapa
sebab. Antara lain, tidur berdesakan dengan pendaki lain, kehujanan di dalam
tenda (Loh? Kok?). Beberapa di antara kami memberanikan diri untuk mandi pagi
dengan air yang sangat amat dingin sekaleee. Leea juga mandi dong. J
gerbang cemoro sewu
Pukul
07.00 WIB, kami bersiap untuk mendaki. Sebelum naik, dua diantara ber-delapan
berpamitan untuk meneruskan misi nya. Memang kita berangkat bersama-sama, namun
misi kita mungkin tidak sama. Tapi semuanya pasti menyenangkan. Tinggal kita
ber-enam yang akan melanjutkan ke atas.
Sebelum
berangkat, kami tidak lupa untuk berdoa semoga di lancarkan perjalanan kita
kali ini. Langsung saja kita memulai perjalanan kita dengan sangat bersemangat
walau perut sudah merintih minta di isi karena memang kita belum sarapan. Kita
memutuskan untuk sarapan sekitar pukul 08.30 di dekat Sendang Panguripan.
Konon, sendang ini terdapat air suci bagi yang mempercayainya. Setelah puas
menyantap sarapan, kita lanjutkan perjalanan. Tidak lama dari tempat
pemberhentian kita untuk sarapan, sampailah kita di pos I sekitar pukul 10.
Kami tidak banyak membuang waktu di pos I. Kami hanya beristirahat secukupnya
untuk memulihkan energi. Dan kita melanjutkan perjalanan ke pos II.
Perjalanan
ke pos II terasa sangat lama. Tidak bisa di pungkiri, jarak dari pos I menuju
pos II cukup jauh yakni 1.400 m. di tambah lagi banyak tanjakan yang cukup
curam yang berhasil membuat kami ‘ngos-ngosan’. Bukan Cuma itu, banyak spot
menarik antara kedua pos ini. Alhasil, kami sedikit-sedikit berhenti hanya
untuk mengambil gambar. Baru sekitar pukul 12.00 kami sampai di pos II. Di pos
II kami istirahat cukup lama dan menikmati beberapa bekal yang kami bawa untuk
sekedar ganjal perut yang sudah mulai merintih kembali.
salah satu spot menarik untukmengambil gambar
Menuju
pos III…. Jarak menuju pos III dari pos II tidak begitu jauh. Kami cukup lega
melihat peta yang hanya berjarak 800 m saja. Namun tidak sesuai yang di
harapkan, medan yang di hadapi lebih sulit di banding menuju pos yang lalu. Ini
cukup berat. Namun akhirnya, dengan segenap kekuatan kami dapat mencapai pos
III sekitar pukul 14.30. Sesampainya di pos III, kami berniat makan siang.
Namun batal akibat hujan yang melanda. Seusai hujan, kami memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan saja. Mau masak, namun tidak ada lahan. Terlalu banyak
manusia di pos III.
Pos
IV berjarak 850 m dari pos III. Kami menyempatkan makan siang terlebih dahulu
sebelum terlalu jauh meninggalkan pos III. Setelah selesai, kami melanjutkan
perjalanan. Seusai makan, kami jalan lebih cepat berharap dapat mencapai puncak
sebelum matahari terbenam. Walaupun dengan nafas yang mulai tersengal-sengal (sumpah,
Alay!). sampai di pos IV pukul 17.00. sempet sedih melihat lembayung senja yang
menandakan mentari akan pergi untuk sementara dari peraduannya. Artinya, kami
tidak dapat melihat sunset yang leea idam-idamkan.
pos IV dengan samudra di atas awannya
Yasudah,
jangan terlalu larut dalam kesedihan. Lanjutkan perjalanan menuju pos V yang
menurut peta hanya berjarak 150 m. waw.. dekat sekali. Hanya membutuhkan waktu
sekitar setengah jam untuk mencapai pos V. di pos V banyak terdapat warung.
Bagi yang tidak membawa tenda, dapat tidur di dalam warung-warung yang cukup
luas ini. Tapi menurut leea, tetep seru pake tenda deh.
Pukul
19.00 kami mendirikan tenda. Selesai mendirikan tenda, tanpa sempat makan
malam, kami langsung tidur (bagi yang bisa tidur). Rencana sih jam 04.00 pagi
bangun untuk trecking ke puncak agar dapat lihat sunrise.
Tapi
itu hanya ekspetasi. Kenyataannya, jam 6 kami baru menuju puncak. Kami hanya
ber-empat menuju puncak. Kedua kawan kita tinggal di tenda karena kesehatan
yang tidak memungkinkan. But, it’s okay.
medan yang cukup menyedihkan
Perjalanan
menuju puncak, kami melewati sendang Drajat, Hargo Dalem, Warung Mbok Yem yang
berada nyaris di puncak lawu, sebelum akhirnya sampai ke puncak tertinggi Mt.
Lawu. “Hargo Dumilah”. Perjalanan menuju puncak tidak mulus, malah lebih
menantang di bandingkn perjalanan sebelumnya. Namun itu semua terbayarkan
ketika sampai di puncak. Kegembiraan terpancar di wajah, letih hilang seketika
(Preet..). langsung saja kita foto-foto sepuasnya.
Yeeeey.
Gunung lawu tertakhlukkan. J
puncak hargo dumilah
Perjalanan
pulang tidaklah sulit, waktu yang di butuhkan cukup singkat. Yakni sekitar 5
jam.
Sekian
pengalaman piknik kami. Sisihkan uangmu, langkahkan kakimu, tangkap potret
keindahan alam melalui kedua lensamu.
Dari
saya pecinta es susu coklat. Penikmat lembayung senja, sunrise, sunset, kabut,
dan kamu.. di tunggu kisah kami berikutnya.
Terimakasih
sudah membaca.
nametag nya udah nyampe puncak. kapan nempel di dada?
makanannya pendaki ya mi instan..
�� good
BalasHapus