Setelah
ditulisan yang lalu membahas tentang Kampung Pelangi yang terletak di desa
Bejalen, kini akan membahas tempat yang bersebelahan dengan Kampung Pelangi.
Yakni wisata sejarah Benteng Pendem.
Benteng Fort Willem I atau lebih dikenal dengan nama Benteng
Pendem Ambarawa adalah bangunan bersejarah yang berada di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.
Benteng yang dibangun pada tahun 1834 dan selesai 1845, ini berada dekat
dengan Museum Kereta Api, atau di
belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa, dan berada di kompleks
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Ambarawa. Benteng ini pernah digunakan
sebagai lokasi pengambilan gambar untuk film Soekarno yang
di sutradarai oleh Hanung Bramantyo (Wikipedia).
Akses
menuju wisata sejarah ini cukup mudah mudah sulit. Terdapat dua pilihan pintu
masuk. Melalui samping RSUD Ambarawa dan melalui pintu masuk Lembaga
Permasyarakatan (Lapas) Ambarawa. Kemarin kami lewat pilihan pertama, yaitu
samping RSUD Ambarawa. Maaf untuk akses jalan leea tidak begitu paham. Hihi. Nanti
ijika leea sudah paham akan leea perbaiki. Atau mungkin teman-teman ada yang
berniat baik membantu leea dalam menliskan akses jalan?
Sesampai di
pintu masuk Benteng Pendem ini, terdapat arah untuk memarkirkan kendaraan kita.
Tempat parkir yang digunakan merupakan bangunan yang sepertinya sudah di
fungsikan lagi.
Kami hanya
dikenakan biaya Rp.5000 untuk parkir satu sepeda motor. dan tidak dipungut
biaya lagi untuk masuk ke Benteng Pendem tersebut. Terjangkau bukan? Dan ditempat
parkir ini kita sudah diperingatkan oleh penjaga nya untuk tidak naik ke lantai
dua. Karena dilantai dua masih ditinggali oleh pensiunan tentara. Padahal sebelum
ini, kami pernah kesini pada tahun 2014 dan masih diperbolehkan naik hingga ke
atas.
(Ini foto tahun 2014 ketika masih diperbolehkan naik ke atas)
Dari tempat
parkir nuansa jaman dahulu kala sudah tercium. Bangunan yang mayoritas sudah
usang dan cat bahkan temboknya sudah memudar dan mengikis merupakan bukti bahwa
bangunan ini sudah berdiri sejak lama.
Pintu masuk
benteng yang sebenarnya pintu belakang ini berbentuk lingkaran seperti
terowongan dengan panjang kurang lebih 3 meter. Setelah itu terlihat benteng
yang cukup memprihatinkan kondisinya, tetapi tetap terlihat gagah. Ketika itu,
kami berjalan mengelilingi benteng pendem ini. Kami berjalan ke kanan terlebih
dahulu, diujung terdapat mushola dengan khas bangunan kuno. Masjidnya cukup
terawat.
Kemudian disisi
belakang (yang sebenarnya depan) terdapat Lapas ambarawa yang kondisinya masih
bagus karena memang bangunan ini masih berfungsi hingga sekarang. Disamping kiri
bangunan yang cukup terawat ini terdapat ‘bekas’ bangunan. Kenapa saya katakan
bekas karena yang tersisa hanya puing-puing nya saja. Kemudian disamping
kirinya lagi terdapat bangunan benteng. Bangunan ini pendek dengan
pintu/jendela yang cukup sempit dan kecil tanpa ventilasi. Tentunya pintu
tersebut tergembok dengan rapat. Mungkin pada jaman dahulu bangunan tersebut
digunakan untuk tempat persembunyian/berlindung atau digunakan untuk penjara
ya. Entahlah.
Sekian pengalaman piknik kami.
Sisihkan uangmu, langkahkan kakimu, tangkap potret keindahan alam melalui kedua
lensamu.
Dari saya pecinta es susu coklat.
Penikmat lembayung senja, sunrise, sunset, kabut, dan kamu.. tunggu kisah kami
berikutnya.
Follow IG @rizkyamaalliiaa ya untuk
lihat lebih banyak lihat galeri leea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar